
HUKUM BACAAN MAD
Mad secara bahasa mempunyai arti panjang. Menurut istilah Bacaan Mad adalah membaca panjang huruf hijaiyah di dalam Al-qur’an kerena bertemu salah satu huruf bacaan mad (hamzah, wawu dan ya’).
Secara garis besar bacaan Mad sebenarnya terbagi menjadi dua bagian yaitu Mad Thobi`i dan Mad Far`i.
- Mad Thabi’i
Ketika ada huruf alif ( ﺍ ) letaknya sesudah huruf fathah atau ya’ sukun ( ﻱ ) sesudah kasrah ( ― ِ ) atau wau ( ﻭ ) sesudah dhammah ( ― ُ ) maka dihukumi mad thabi’i .
Cara kita membacanya harus panjang sampai dua harakat atau disebut satu alif
contoh : وَغَسَّاقٗا
- Mad Wajib Muttashil
Ketika ada huruf mad thabi’i bertemu dgn hamzah ( ﺀ ) di dalam suatu kalimat atau kata. Cara kita membaca ini wajib panjang, panjangnya sekitar 5 harakat
Contoh : عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ
- Mad Jaiz Munfashil
Ketika ada huruf mad thabi’i bertemu dgn hamzah ( ﺀ ) akan tetapi hamzah itu pada lain kalimat . Jaiz artinya : boleh . Munfashil artinya terpisah .
Cara kita membaca seperti mad wajib muttashil, yaitu panjangnya sekitar 5 harakat
Contoh : لَآ أَعۡبُدُ
- Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Ketika ada huruf mad thabi’i bertemu dgn tasyid di dalam satu perkataan, maka cara kita membacanya harus panjang selama 3 kali Mad Thabi’i atau 6 harakat.
Contoh : فَإِذَا جَآءَتِ ٱلطَّآمَّةُ
- Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Ketika ada huruf mad thobi’I bertemu dgn huruf mati (sukun), maka cara kita membaca ini sepanjang 6 harakat
Contoh : اٰۤلْـٰٔنَ
- Mad Layyin
Ketika ada huruf wau sukun ( ﻭ ) atau ya’ sukun (ﻱ ) sedangkan huruf sebelumnya yaitu berharakat fathah, maka cara kita membacanya sekedar lunak dan lemas .
Contoh : لِإِيلَٰفِ قُرَيۡشٍ
- Mad ‘Aridl Lissukun
Ketika ada huruf waqaf atau tempat pemberhentian membaca sedang sebelum waqaf itu ada Mad Thobi’i atau Mad Lein, maka cara membacanya dipanjangkan 4-6 Harakat:
Contoh : ٱلۡيَتِيمَ
- Mad Shilah Qashirah
Ketika ada Huruf haa dhamir ( ﻪ ) sedangkan sebelum haa tadi ada huruf hidup (berharakat), maka cara membacanya harus panjang seperti mad thobi’i.
Contoh : لَّهُۥ عَيۡنَيۡنِ
- Mad Shilah Thawilah
Ketika ada Mad Qashirah bertemu dgn hamzah ( ﺀ ), maka membacanya seperti Mad Jaiz Munfashil .
Contoh : مَالَهُۥٓ أَخۡلَدَهُۥ
- Mad ‘ Iwadl
Ketika ada huruf fathahtain yang jatuh pada waqaf (pemberhentian) pada akhir kalimat, maka cara membacanya seperti mad thobi’I yakni dipanjangkan dua harakat.
Contoh : صُبۡحٗا
- Mad Badal
ketika ada huruf hamzah bertemu dengan Mad , maka cara kita membacanya seperti Mad Thobi’i.
Contoh: ءَامَنُوا
- Mad Lazim Harfi Mutsaqqol
Apabila mad bertemu dengan huruf bertasydid pada huruf muqotho’ah.
Contoh: المص
- Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Apabila mad bertemu dengan huruf sukun pada huruf muqotho’ah.
Contoh : ص